“Gerhana Bulan dan Matahari terjadi bukan disebabkan ada kematian atau kelahiran baru di dunia ini. Tetapi itu hanyalah sebuah tanda kekuasaan Allah yang diperlihatkan kepada hamba-hambanya.”
Dari hadits Abu Mas’ud Al Anshari berkata, “Terjadi gerhana matahari pada hari meninggalnya Ibrahim Bin Muhammad s.a.w, maka manusia mengatakan, "Terjadi gerhana matahari karana kematian Ibrahim". Maka Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, keduanya tidak disebabkan gerhana karana kematian atau kehidupan seseorang, jika kalian melihat yang demikian itu, maka bersegeralah untuk ingat kepada Allah dan mengerjakan Solat"
Islam melihat kejadian ini sebagai satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang diperlihatkan kepada manusia. Para ulama bersepakat bahawa disunatkan untuk mendirikan solat sunat yang dinamakan solat sunat Khusuf ataupun dengan nama lain solat sunat Gerhana.
Hikmah dan sebab Gerhana
Terdapat beberapa sebab dan hikmah mengapa Allah menciptakan kejadian ini. Antaranya yang dijelaskan oleh para Ulama ialah, Allah mahu menakut-nakutkan hambanya dan membuktikan bahawa Bulan dan Matahari tidak lebih dari kekuasaan-Nya. Abu Musa ada menyebut bahawa tanda-tanda ini ialah disebabkan Allah mahu menakutkan para hamba-Nya. Kata beliau, "Tanda-tanda yang Allah kirimkan ini bukanlah karena kematian atau kehidupan seseorang, tetapi Allah sedang manakut-nakutkan hamba-hamba-Nya dengannya, maka jika kalian melihat sesuatu yang demikian itu, bersegeralah untuk mengingat Allah, berdo’a dan meminta ampun kepada-Nya"
No comments:
Post a Comment
comments;